depresi pada ibu hamil
Kehamilan menjadi salah satu hal yang pastinya sangat membahagiakan. Suami istri tentu sudah sangat menantikan momentum ini karena kemudian sang buah hati akan segera hadir di keluarga mereka. Bila anda pun sedang hamil saat ini, tentu ini adalah sukacita tersendiri. Walau demikian, kondisi kehamilan menjadi momen yang sangat penting pula karena kondisi tubuh tubuh menjadi lebih sensitif, dan kondisi yang ada bisa dengan mudah mempengaruhi kesehatan dan perkembangan sang janin. Dalam hal ini, depresi adalah hal yang cukup sering terjadi walau tingkatnya berbeda-beda dalam setiap orang. Depresi bisa terjadi karena faktor hormon, tapi juga karena masalah psikis.
Dalam kondisi ini, tentu depresi tidak bisa dibiarkan begitu saja. Ini tidak boleh berlangsung lama karena bisa berakibat pada memburuknya kondisi kesehatan sang ibu dan buah hati. Untuk mengatasinya, anda perlu menenangkan diri anda. Anda bisa melakukan hal-hal yang sekiranya bisa menenangkan pikiran anda, misalkan dengan mendengarkan musik, menonton film, atau membaca buku. Kegiatan yang menyenangkan dan menenangkan akan sangat berguna untuk menjaga kondisi psikis anda. Anda pun bisa menggunakan aromaterapi untuk semakin membuat tubuh dan pikiran anda tetap tenang, khususnya ketika anda akan beristirahat. Aroma yang dikeluarkan dari aromterapi akan membuat pikiran menjadi lebih tenang.
Selain itu, anda bisa mencoba olahraga ringan yang disarankan untuk ibu hamil. Berolahraga dan berkeringat adalah salah satu cara untuk melepaskan penat dan juga menenangkan diri. Setelah selesai berolahraga dan keringat sudah mengering, anda pun bisa mencoba berendam dengan air yang cukup hangat agar tubuh menjadi lebih tenang dan peredaran darah menjadi lebih lancar. Cara ini tentu sangat efektif untuk menenangkan pikiran dan menyehatkan tubuh anda. Anda pun bisa memperhatikan pola makan anda. Makanan sehat perlu untuk masa kehamilan anda. Makanan yang sehat juga akan kembali menstabilkan kondisi hormon anda sehingga depresi bisa ditekan. Namun bila cara-cara ini ternyata masih belum cukup efektif, anda bisa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan agar mendapatkan solusi dan penanganan yang tepat dan sekaligus mencegah agar kondisi tidak menjadi lebih buruk.