Candi Prambanan merupakan salah satu candi yang menyimpan banyak cerita. Candi Hindu terbesar yang pernah didirikan di Jawa ini merupakan tandingan Candi Sewu dan Candi Borobudur yang lokasinya saling berdekatan. Pembangunan candi menjadi tanda bahwa keluarga Sanjaya mulai berkuasa kembali. Dengan berdirinya candi, Hindu aliran Saiwa mendapatkan dukungan yang kuat dari keluarga kerajaan. Sebelumnya, bangsa Sailendra mendukung ajaran Budha. Candi Prambanan dibangun pertama kalinya pada tahun 850 M. Bangunan candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan dan disempurnakan oleh Sri Maharaja Dyah Balitung Maha Sambu dan Raja Lokapala.
Tujuan dibangunnya Candi Prambanan adalah untuk memuliakan keberadaan dewa Siwa. Berdasarkan bahasa Sansekerta, nama asli dari candi ini adalah Siwagrha yang memiliki arti rumah Siwa. Berdasarkan dengan prasasti yang ada pada candi, pembangunan candi disertakan dengan perubahan letak tata air sungai Opak. Sejarahwan menyebutkan bahwa aliran sungai Opak pada kala itu dapat memberikan dampak yang membahayakan bagi bangunan candi. Kompleks bangunan candi disempurnakan secara berkala oleh penguasa Medang Mataram, seperti Sri Maharaja Dyah Tulodong dan Sri Maharaja Dyah Daksa.
Dengan kemegahan yang dimilikinya, Candi Prambanan dimanfaatkan sebagai candi agung bagi kerajaan Mataram. Berbagai jenis upacara penting kerajaan dilakukan di candi ini. Candi Prambanan juga dijadikan lokasi bagi pendeta untuk melaksanakan ritual dan mempelajari kitab Weda.