Belitung lebih dikenal sebagai pusat penambangan timah sebelum menjadi tujuan wisata karena buku Laskar Pelangi. Belitung memasok sebagian besar timah Indonesia. Tanah Belitung juga kaya akan mineral kaolin, selain timah.
Kekayaan pertambangan Belitung secara diam-diam tercermin di danau kaolin Belitung. Danau itu diciptakan oleh sebuah lubang besar yang digali dari kaolin yang ditambang di wilayah tersebut dalam skala besar. Genangan air yang terletak di Dusun Air Raya Tanjungpandan ini akhirnya menjadi danau yang menarik pengunjung. Air di Danau Kaolin memiliki warna biru cerah, dan dibatasi oleh dataran putih. Kombinasi warna yang indah untuk ditangkap dengan lensa kamera.
Keindahan Danau Kaolin Belitung
Pemandangan dari Danau Kaolin akan membawa kita ke Kawah Putih Ciwidey Bandung. Bedanya, Danau Kaolin tidak mengeluarkan bau belerang yang menyengat. Harap diingat bahwa kaolin adalah mineral tanah liat yang mengandung aluminium silikat. Zat ini sering digunakan dalam produksi porselen, tekstil, kertas, pasta gigi, dan kosmetik. Karena mineral ini, tanah di sekitar danau kaolin Belitung berwarna putih.
Daya Pikat Danau Kaolin Belitung
Keindahan Danau Kaolin yang tidak biasa akan memikat Anda sejauh mata memandang. Namun, jejak eksploitasi pertambangan dari relief batuan yang bentuknya tidak beraturan akan menarik perhatian Anda. Anda dapat berenang di Danau Kaolin selain memotretnya. Berenang di air yang kaya kaolin dapat membantu menyerap minyak berlebih dan menghaluskan kulit Anda. Namun, Anda harus berkunjung pagi atau sore hari, karena wilayah ini sangat panas sepanjang hari.