Pentingnya Keselamatan Kerja Pada Mesin Bubut

 

Pentingnya keselamatan kerja menjadi faktor utama yang berintegrasi dengan humanisme. Secara umum keselamatan kerja merupakan suatu bidang yang mencakup akan keselamatan manusia dalam bekerja baik melalui proyek ataupun sebuah institusi. Tidak hanya keselamatan kerja, namun juga terdapat K3 atau biasa disebut dengan kesehatan, keselamatan kerja. Menurut Mangkunegara kesehatan keselamatan kerja adalah suatu upaya menjamin kesempurnaan dan keutuhan jasmani maupun rohani tenaga kerja.

Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1970  tujuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang berkaitan dengan mesin, peralatan, landasan tempat kerja dan lingkungan tempat kerja adalah mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit akibat kerja, serta memberikan perlindungan  sumber produksi sehingga dapat meningkatkan efiensi dan produktivitas. Hal ini juga berlaku dalam seluh pekerjaan tidak terlebih pada instansi saja. Tidak jauh berbeda dengan tujuan K3 pada umumnya, keselamtan untuk pekerja mesin bubut.

pekerja mesin mesin bubut biasanya tidak dapat dipungkiri dengan sistem oprasional mesin dan teknologi, mesin bubut menjadi alat penting untuk produksi disuatu perusahan mebel. Terlebih sistem mebel di Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang baik, terciptanya inovasi terbaru menjadi semangat produktifitas suatu perusahaan.

Agar kebijakan ini berlangsung secara optimal, suatu perusahaan haruslah membentuk unit kerja yang bertanggung jawab menyelenggarakan K3. Pembentukan unit kerja ini juga mempertimbangkan rasio tinggi rendahnya resiko kesehatan keselamatan kerja pada rumah sakit. Perlunya menerapkan sistem keselamatan kerja sebagai upaya peningkatan mutu pelayanan perusahan terkait atau pekerja mesin bubut, terutama perihal kesehatan dan keselamatan seluruh SDM terkait, pelerja, customer, serta masyarakat disekitaran lingkungan kerja.

Penerapan Kesehatan Di Lingkungan Kerja Rumah Sakit

Mengingat risiko (Hazard) di suatu perusahaan sangat kompleks, berbagai bahaya yang berpotensi di lingkungan kerja, diantaranya pada fisik, seperti suara bising, getaran, debu, listrik. Sedangkan potensi lain dari zat Kimia seperti pelarut. Pada faktor Biologi, seperti virus, bakteri,parasit, serangga, pests. Juga pada faktor Ergonomi yang sering terjadi di lingkungan kerja  seperti pekerjaan manusal, pekerjaan yang berulang, serta postur tubuh yang salah. Selain itu, dalam faktor Psikososial yang sering tidak disadari menjadi potensi Hazard yang dianggap normal terjadi pada lingkungan kerja seperti jam kerja yang panjang, jaga malam, dan rekan kerja. Serta faktor keteledoran yang dalat berpotensi kecacatan dibagian produksi atau pekerjanya.

Kondisi lingkungan kerja pada mesin bubut tersebut sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pekerjaan. Dari pihak perusahaan mengupayakan langkah preventif dengan menyediakan fasilitas yang aman, fasilitas penunjang bagi pekerja, costomer, staf lainnya.

Keselamatan dan Keamanan, pada fisik bangunan dan Kesehatan Kerja

  • Bahan Berbahaya, menangani bahan berbahaya seperti zat Kimia, dan mengelola limbah berbahaya.
  • Alat berat, pengamanan alat berat atau mesin menjadi potensi besar kecelakaan kerja yang berakibat menhambat produksi.
  • Manajemen Emergensi, penanganan ketika terjadi bencana alam dan kegagalan sistem informasi.
  • Pengamanan Kebakaran, pengamanan ketika perusahaan sakit terjadi, seperti arus pendek.
  • Peralatan Medis, manjamin fasilitas bagi pekerja atau karyawan.
  • Sistem Utilitas, seperti air baku, air minum, dan listrik.
  • Hinari Pengguna mesin yang sudah mengalami kerusakan
  • Ketika membersihkan mesin upayakan dalam keadaan mati dan saluran listrik dakam keadaan mati.
  • Gunakan alat perlindungan diri, seperti kacamata, sarung tangan, masker, pelindung wajah untuk menghindari potensi maraknya debu dan material

Di lingkungan perusahaan untuk mewujudkan Kesehatan dan Keselamatan bagi SDM karyawan, costomer, atasan, dan masyarakat sekitar perusahaan.