Negara Kamboja adalah salah satu negara yang berada di kawasan Asia Tenggara. Negara ini memiliki sistem masa lalu moneter berupa kerajaan yang menggunakan berbagai mata uang sebagai alat tukar dalam perdagangannya selama bertahun-tahun. Bentuk dari mata uang Kamboja ini pun bervariasi mulai dari koin dengan bahan logam mulia hingga keramik. Untuk lebih jelasnya mengenai perkembangan mata uang negara ini, simak ulasannya berikut.
Mengenal Lebih Jauh Tentang Mata Uang Negara Kamboja
- Sejarah Mata Uang
Selama masa pemerintahan kekaisaran Khmer, banyak negara dari berbagai belahan dunia datang ke Kamboja untuk memulai bisnis dan berdagang. Diantaranya seperti negara Yunani, India, Iran, Malaysia dan Roma. Pedagang tersebut membawa koin yang terbuat dari emas, perak dan perunggu yang bisa digunakan sebagai bentuk mata uang mereka. Selain itu, Kamboja juga menggunakan sistem barter sebagai bentuk alat tukar dalam transaksi perdagangannya.
Melalui perdagangan, ekonomi di Kamboja pun mengalami peningkatan sehingga hubungan antar luar negeri juga mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 1867 ketika Perancis masuk dan menjajah negara ini, mereka pun turut memperkenalkan mata uang yang dipakainya untuk ekonomi di Kamboja. Penjajah tersebut mulai mendirikan sebuah bank di Kamboja tepatnya di Phnom Penh dimana mereka mencetak dan mendistribusikan uang kepada masyarakat Kamboja.
- Munculnya Riel Kamboja
Pada tahun 1953, Kamboja pun akhirnya mendapatkan kemerdekaan dari Perancis. Pada tahun itu pula Bank of Cambodia akhirnya menerbitkan uang dengan nama Riel yang memiliki banyak pecahan sebagai mata uang Kamboja secara resmi. Namun penggunaan Riel Kamboja sebagai alat pembayaran yang sah untuk semnetra dihentikan pada tahun 1975 ketika Khmer Merah menjadi pimpinan Kamboja.
Namun pada tahun 1980 Riel kembali di perkenalkan sebagai alat pembayaran. Dalam keadaan ekonomi yang buruk, otoritas Kamboja dengan bebas memberikan Riel ke Kamboja untuk meningkatkan penggunaannya hingga masa sekarang. Namun di negara ini sendiri, banyak juga masyarakat yang menggunakan Dollar Amerika sebagai bentuk pembayaran mereka. Sedangkan orang yang tinggal di perbatasaa Thailand lebih sering menggunakan Baht sebagai alat tukar.